aku dengan sepeda lama ku dan kau sedang berdiri menunggu seseorang.
lalu kau mengajakku pergi dari tempat itu.
dan kau meminta izin untuk memboncengku disenja itu.
dengan senang hati aku menyetujuinya.
kita keliling kota dengan gelak tawa dan suka cita.
sampai kau akirnya melupakan kemelut masalah yang ada dalam hidupmu.
itulah yang kuinginkan, menorehkan sedikit senyum diwajah indahmu yang dulu selalu bisa membuatku berseri ketika melihatnya.
tapi sekarang yang kulihat hanyalah senyum keterpaksaan yang berusaha menutup segunung masalah yang kau hadapi.
kuingin memegang tanganmu dan berkata "aku akan tetap disini sampai kapanpun bersama bintang dan hujan. bersama kita hadapi berbagai persoalan duniawi yang tak kunjung padam"
dan kau tebarkan kembali senyum ikhlas yang dulu sempat terukir indah di bibirmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar